Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa insiden keracunan yang melibatkan 40 siswa SDN Dukuh 03 Sukoharjo terjadi akibat kesalahan teknis (human error), bukan pelanggaran standar operasional prosedur (SOP). Insiden ini terjadi pada program makan bergizi gratis (MBG) di Sukoharjo.
Dadan menegaskan bahwa menu ayam krispi yang menyebabkan keracunan telah diganti dengan menu telur, dan anak-anak yang terdampak telah pulih serta kembali bersekolah. Selain itu, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi terhadap respons cepat dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam menangani insiden tersebut.
Pemerintah juga memperketat SOP bagi SPPG, termasuk kewajiban menyimpan sampel makanan selama 2×24 jam untuk memastikan penyebab insiden dapat dilacak dengan akurat. Ke depan, Badan Gizi Nasional akan melakukan evaluasi mendalam untuk meningkatkan kualitas dan keamanan makanan pada program MBG.
#KeracunanMakanBergizi
#MBGSukoharjo
#HumanErrorMBG
#BadanGiziNasional
#ProgramMakanGratis
#SOPKeamananMakanan
#GiziAnakIndonesia
#PrabowoApresiasi
#KeselamatanMakanan
#PeningkatanKesehatanAnak